Selasa, 19 Januari 2010

GURU SEKOLAH DASAR DAN KECERDASAN EMOSI

Oleh: Resty Tunika Oktaviani
PGSD 1B
0902916

GURU SEKOLAH DASAR DAN KECERDASAN EMOSI


I. Pusat Kecerdasan Emosi dan Kecerdasasn rasional dalam Otak

Otak manusia adalah masa protoplasma yang paling kompleks yantg pernah dikenal di alam swmesta. Organ ini terdiri dari tiga bagian dasar, masing-masing debngan struktur saraf dengan tuga-tugas tertentu, yang oleh Dr. Paul McLean (1990) disebut ”otak triune. Ketiga bagian tersebut adalah: batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia, dan neokorteks (Bobbi De Porter dan Mike Hernacki:1999).

Dalam buku Quantum Learning dijelaskan bahwa bagian manusia yang disebut otak mamalia (Sistem limbik)bertanggung jawab atas fubgsi-fungsi emosional dan kognitif secara pengaturan bioritme seseorang, seperti pula tidur, lapar, haus, tekanan darah, gairah seksual, dan metabolisme dalam tubuh. Dalam mekanisme yang terdiri pada sistem limbik inilah kecerdasan emotional (EI= Emotional Intelligence, nama lain dari EQ) seseorang ditentukan.

Joseph LeDoux (1992) seorang ahli saraf di Centre for Neural Science di New York University mengungkapkan bahwa dalam saat-saat yang kritis, kecerdasan emosi akan lebih cepat menentukan keputusan daripada kecerdasan intelektual. Hal itu sejalan dengan kajian Dr. Jalaludin Rakhmat (1990) yang menyimpulkan bahwa kecerdasan emosi sangat mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan. Bahkan, tidak ada satu pun keputusan yang diambil manusia murni dari pemikiran rasional karena bseluruh keputusan manusia memiliki warna emosional .


II. Konsep Dasar Kecerdasan Emosi

Istilah ”Emotional Intelligence, kecerdasan emosional”- selanjutnya disebut kecerdasan emosi pertamakali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan john Mayer dari University of New Hampshiore. Kecerdasan ini berhubungan dengan kualitas-kualitas psikologis tertentu yang oleh Salovey dikelompokkan ke dalam lima karakter kemampuan:
1. Mengenali emosi diri; wilayah ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Penguasaan seseorang akan hal ini akan memiliki kepekaan atas pengambilan keputusan-kepuitusan masalah pribadi.
2. Mengelola emosi; kecerdasan emosi seseorang pada bagian ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan sehingga dia dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
3. Memotivasi diri sendiri; kecerdasan ini berhububgan dengan kemampuan seseorang dalam membangkitkan hasrat, menguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan. Keberhasilan dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.
4. Mengnali emosi orang lain. Berkaitan erat dengan empati, salah satu kecerdasan emosi yang merupakan ”keterampilan bergaul” dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
5. Membina hubungan. Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain. Sangat diperlukan untuk menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.

III. Kecerdasan Emosi Eksekutif

Kecerdasan Emosional Eksekutif (EQ-Executive) secara singkat dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dalam rangka menghadapi dan memberikan tindakan antisipasi maupun solusi terhadap prob-lematika yang dihadapi dalam menjalankan profesi dalam suatu institusi. Berdasarkan gagasan Robert K Cooper & Aynman Sawaf (2001), EQ-Executive yang akan dianalisis dalam peneliutian ini didasarklan kepada empat pilar utama:
1. Kesadaran Emosional Literasi; bertujuan membangun tempat kedudukan lagi kepiawaian dan rasa percaya diri pribadi melalui kejujuran emosi, energi emosi, umpan balik emosi, intuisi, rasa tanggung jawab dan koneksi.
2. Kebugaran Emosi; bertujuan mempertegas kesejatian , sifat dapat dipercaya, dan keuletan, memperluas kepercayaan, dan kemampuan mendengarkan, mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara paling konstruktif.
3. Kedalaman Emosi (emotional deepth); mengeksplorasi cara-cara menye-laraskan hidup dan kerja dengan piotensi sertya bakat unik seseorang, mendukungnya dengan ketulusan, kesetiaan pada janji, rasa tanggung jawab yang pada gilirannya memperbesar pengaruh tanpa mengobral kemenangan.
4. Al-Kimia Emosi (emotional alchemi); memperdalam naluri dan kemampuan kreatif untuk mengalir ber\sama masala-masalah dan tekanan-tekanan dan bersaing demi masa depan dengan membangun keterampilan untuk lebih peka akan adanya kemungkinan-kemungkinan solusi yang masih tersembunyi dan peluang yang masih terbuka.


PENUTUP

Indikator- indikator yang menunjukkan beberapa jauh karakter-karakter dari masing-masing pilar di atas terdapat pada diri seseorang dalam penelitian ini akan diungkapkan dengan instrumen EQ MAPTM. Instrumen ini merupakan hasil penelitian yang mendalam, andal secara statistik dan teruji secara baku terhadap tenaga kerja di USA dan Kanada

REFERENSI

www.successionwizard.com
ProblemSolvingCamps.SuperCamp.com
SiswoNugroho.com
PPM.TechnologyEvaluation.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar