Pengaruh Menonton Televisi bagi Anak
Sari Melati Rosdelina
NIM 0902791, PGSD 1B
PendahuluanSari Melati Rosdelina
NIM 0902791, PGSD 1B
Pengaruh televisi terhadap anak semakin besar, dan itu membuat hubungan anak dan televisi menjadi sangat dekat. Bahkan mungkin bisa jadi hubungan antara anak dengan televisi lebih dekat dibandingkan dengan interaksi antara anak dengan keluarga atau orangtuanya. Karena anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton televisi daripada melakukan hal lainnya. Kehadiran televisi sesungguhnya bagai pisau bermata ganda, memberikan pengetahuan namun sekaligus berdampak negatif dalam proses perkembangan anak, baik fisik, psikis, maupun sosial. Karena pada usia anak-anak dianggap berada dalam usia rentan.
Pengertian televisi yaitu suatu perlengkapan elektronik yang pada dasarnya adalah sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar dan suara. Dengan demikian gambar yang terdapat pada televisi merupakan lambang komunikasi yang dapat dilihat dan didengar pada waktu yang sama.
1. Televisi Merupakan Alat Pendidikan bagi Anak
Onong Uchyana Effendy (1975) menyatakan, “... televisi merupakan alat pendidikan bagi anak-anak, setidak-tidaknya mereka belajar dari menonton ....”
Menurut saya, televisi yaitu sebagai media elektronik yang banyak mempengaruhi anak-anak di dalam mengadaptasi siaran-siarannya. Kekhawatiran orangtua yang menjurus pada mutu siaran televisi, telah menyadarkan berbagai pihak untuk sama-sama bertanggung jawab terhadap kelanjutan generasi penerus bangsa Indonesia. Sebenarnya banyak siaran-siaran televisi yang tidak berdampak negatif pada anak, asalkan orangtua harus memberikan pemahaman kepada anak-anak apabila mereka sedang menonton. Jangan sampai anak-anak dibiarkan menonton sendiri atau tanpa pengawasan orangtua, karena bisa saja mereka menonton siaran yang tidak pantas mereka tonton untuk anak seusianya.
Televisi mempunyai sisi yang positif. Dalam hal ini, televisi mampu memberikan gambaran secara nyata tentang berbagai fenomena pada anak, lebih konkrit, lebih mudah dipahami dikarenakan hal tersebut merupakan hal-hal yang baru bagi otaknya, yang belum mereka dapatkan dari hasil pendidikan di sekolah maupun dari lingkungan dimana anak-anak tersebut tinggal dan bersosialisasi. Dengan demikian anak akan lebih tertarik. Sisi positif dari menonton televisi adalah bahwa di beberapa tayangan tertentu yang dapat menjadi sumber pelajaran yang dapat membantu kita, terutama anak untuk memahami dunia dan bahkan memperkaya ilmu yang telah didapatkan di bangku sekolah. Contohnya program Acara Pendidikan, anak-anak yang suka menonton tayangan itu mendapat lebih banyak ilmu dibandingkan anak-anak yang tidak menonton program pendidikan itu. Mereka mendapat lebih banyak ilmu karena secara tidak langsung mereka belajar dari menonton program Acara Pendidikan itu.
2. Televisi Mempunyai Dampak Negatif bagi Anak
Dr. Popon (1993) menyatakan, “akibat film serial di televisi banyak membawa dampak negatif yang sangat mempengaruhi kehidupan anak remaja sekarang”.
Menurut saya, tayangan televisi juga bisa berdampak buruk bagi anak, dan juga merupakan media peniruan dan penanaman nilai negatif, padahal anak-anak belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas. Misalnya mencontek, mempertontonkan aib orang lain dan menipu. Belum lagi film-film kartun yang penuh dengan kekerasan contohnya film Tom and Jerry. Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Anak-anak yang banyak menonton program hiburan dan kartun biasanya memperoleh nilai yang lebih rendah dibanding anak yang sedikit saja menghabiskan waktunya menonton tayangan yang sama, karena anak-anak yang suka menonton kartun biasanya akan ketagihan menonton lagi.
Menonton televisi membuat anak cenderung untuk bersikap individualis sehingga keterampilan-keterampilan anak tersebut menjadi kurang berkembang. Jika proses ini terjadi terus menerus maka yang terjadi adalah semakin turunnya kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Tayangan televisi juga dapat menurunkan kemampuan membaca, bahkan penurunan memori pada anak. Pengaruh fisik bagi anak-anak yang banyak menonton televisi cenderung memiliki masalah kegemukan. Karena biasanya sambil menonton televisi mulut mereka terus mengunyah camilan terlalu banyak. Sehingga pembakaran kalori tubuh saat menonton televisi jauh lebih sedikit dibandingkan jika mereka aktif bermain. Anak-anak yang sudah benar-benar tenggelam konsentrasi menonton televisi, metabolismenya menurun hingga di bawah rata-rata normal pada saat anak istirahat. Adapun pengaruh psikisnya, yaitu anak-anak yang banyak menonton televisi juga cenderung lebih agresif dibandingkan dengan yang jarang.
Penutup
Tanpa pengawasan orangtua, televisi dapat berbahaya bagi anak-anak, dalam cara pikir, perilaku, kebiasaannya. Hal ini akan berpengaruh terhadap pembentukan watak anak tersebut hingga ia dewasa nanti. Bagaimanapun, televisi merupakan salah satu media belajar bagi anak dan bisa memberi pengaruh positif terhadap tumbuh kembangnya. Yang penting, mencegahnya agar tak sampai kecanduan menonton televisi. Karena anak usia ini sedang dalam tahap mengembangkan perilaku sosial. Ia harus mendapat banyak kesempatan bermain dengan teman-temannya. Menonton televisi itu cenderung pasif. Berbeda jika ia bermain dengan teman-temannya, ia akan aktif, entah fisiknya, komunikasi, atau sosial, sehingga ada timbal-balik, belajar saling memberi.
Yang lebih bijaksana adalah orangtua harus mengontrol tayangan televisi bagi anak-anaknya. Setidaknya memberikan pemahaman kepada anak, mana yang bisa mereka tonton dan mana yang tidak boleh. Orangtua perlu mendampingi anak-anaknya saat menonton televisi, dan memberikan berbagai pemahaman kepada anak-anak tentang suatu tayangan yang sedang disaksikan. Selain sarana membangun komunikasi dengan anak, hal ini bisa mengurangi dampak negatif televisi bagi anak.
Referensi
Kartikasari Tatiek; Y. Pertiwi Wiwik dan Setiawati Hindyastuti.1995.Pesan-
Pesan Budaya Film Anak-Anak Dalam Tayangan Televisi (Studi Tentang Pengaruh Sistem Modern Terhadap Prilaku Sosial Remaja Kota Cianjur).Jakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI 1995.
Ikatan Dokter Anak Indonesia.2007.”Pengaruh Nonton TV Pada Anak-
Anak”.[Online].Tersedia:
http://dranak.blogspot.com/2007/05/pengaruh-nonton-tv-pada-anak-anak.html. [14 Mei 2007].
Widya,Shedia.2008.”Dampak nonton TV Bagi Anak”.[Online].Tersedia:
http://shediawidya.multiply.com/journal/item/8/Dampak_Nonton_TV_bagi_Anak. [15 April 2008].
Mimpsy.2009.”Dampak Menonton Televisi”.[Online].Tersedia:
http://mimpsy.blog.friendster.com/2009/01/dampak-menonton-televisi/. [13 Januari 2009].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar