Selasa, 19 Januari 2010

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

Devi Dwi Wahyuningsih

0902808, PGSD 1B

Pendahuluan

Pendidikan anak di jaman kesejagatan dan modern ini tidaklah mudah. Di satu sisi jaman ini memberikan berbagai banyak kemajuan teknologi yang memungkinkan anak-anak kita memperoleh fasilitas yang serba “canggih” dan “wah”. Anak-anak sekarang sejak dini sudah mengenal HP, camera, dan berbagai peralatan yang amat jauh dengan jaman dulu. Kemajuan yang demikian cepat juga ditengarai membawa dampak negatif seperti tersedianya informasi negatif melalui media masa yang sulit untuk dihindari. Misalnya: porno, kekerasan, konsumer-isme, takhayul, klenik dan kemusyrikan melalui berbagai media informasi seperti internet, handphone, majalah, televisi dan juga vcd.

Berbagai kenyataan modernitas dan ketersediaan tersebut faktanya tidak sulit bahkan setiap hari disediakan baik oleh keluarga, masyarakat dan juga dunia informasi. Maraknya dunia periklanan memaksa informasi beredar lebih mudah, lebih seronok dan juga lebih merangsang rasa ingin tahu, rasa ingin mencoba sebagai akibat “rayuan maut” publikasi yang memang dirancang secara apik oleh para ahli komunikasi dengan biaya yang mahal dan dengan dampak meluas dan mendalam. Dapat dikatakan informasi-informasi tersebut dapat lebih cepat hadir daripada sarapan pagi kita, atau lebih cepat disantap daripada nasehat orang tua.

PENGARUH LINGKUNGAN

Lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar dalam membentuk dan menentukan perubahan sikap dan perilaku seseorang, terutama pada generasi muda dan anak-anak. Anak merupakan anugerah, karunia dan nikmat Allah yang terbesar yang harus dipelihara, sehingga tidak terkontaminasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan anak-anak dari pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang bagus dan teman-teman yang baik. Keluarga adalah lingkungan pertama dan mempunyai peranan penting dan pengaruh yang besar dalam pendidikan anak. Karena keluarga merupakan tempat pertama kali bagi tumbuh kembangnya anak, baik jasmani maupun rohani. Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk aqidah, mental, spiritual dan kepribadian, serta pola pikir anak. Yang kita tanamkan pada masa-masa tersebut akan terus membekas pada jiwa anak dan tidak mudah hilang atau berubah sesudahnya. Dan ia harus mewaspadai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi proses pendidikan anak, yaitu lingkungan rumah, sekolah, media cetak dan elektronik, teman bergaul, sahabat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN ANAK

Rumah

Rumah adalah tempat pendidikan pertama kali bagi seorang anak dan merupakan tempat yang paling berpengaruh terhadap pola hidup seorang anak. setiap orang tua muslim harus memperhatikan kondisi rumahnya. Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang-orang terdekat. Masalah yang selalu dikeluhkan orang tua tentang anak mereka seakan-akan tidak pernah berakhir. Taraf pertumbuhan dan perkembangan telah menjadikan perubahan pada diri anak. Perubahan perilaku tidak akan menjadi masalah bagi orang tua apabila anak tidak menunjukkan tanda penyimpangan. Akan tetapi, apabila anak telah menunjukkan tanda yang mengarah ke hal negatif akan membuat cemas bagi sebagian orang tua.

Menurut Clemes (2001) bahwa terjadinya penyimpangan perilaku anak disebabkan kurangnya ketergantungan antara anak dengan orang tua. Hal ini terjadi karena antara anak dan orang tua tidak pernah sama dalam segala hal. Ketergantungan anak kepada orang tua ini dapat terlihat dari keinginan anak untuk memperoleh perlindungan, dukungan, dan asuhan dari orang tua dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, anak yang menjadi “masalah” kemungkinan terjadi akibat dari tidak berfungsinya sistem sosial di lingkungan tempat tinggalnya. Dengan kata lain perilaku anak merupakan reaksi atas perlakuan lingkungan terhadap dirinya.

Jadi pengaruh keluarga amat besar dalam pembentukan pondansi kepribadian anak.

Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan baru bagi anak. Tempat bertemunya ratusan anak dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda, baik status sosial maupun agamanya. Di sekolah inilah anak akan terwarnai oleh berbagai corak pendidikan, kepribadian dan kebiasaan, yang dibawa masing-masing anak dari lingkungan dan kondisi rumah tangga yang berbeda-beda.

Begitu juga para pengajar berasal dari berbagai latar belakang pemikiran dan budaya serta kepribadian. Seorang pengajar merupakan figur dan tokoh yang menjadi panutan anak-anak dalam mengambil semua nilai dan pemikiran tanpa memilah antara yang baik dengan yang buruk. Karena anak-anak memandang, guru adalah sosok yang disanjung, didengar dan ditiru. Sehingga pengaruh guru sangat besar terhadap kepribadian dan pemikiran anak. Oleh sebab itu, seorang pengajar harus membekali diri dengan ilmu agama dan akhlak yang mulia, serta rasa sayang kepada anak didik. Dan tidak kalah penting, dalam membentuk kepribadian anak di sekolah, adalah kurikulum pendidikan.

Media Elektronik

Media ini sangat berpengaruh terhadap pendidikan, tingkah laku dan kepribadian anak. Kalau orang tua tidak berhatihati dan waspada terhadap media ini. Tidak jarang anak-anak akan tumbuh sebagai mana yang ia peroleh dari media ini.

Televisi

Dunia telah terbuka lebar bagi kita, dan dunia pun sudah berada di hadapan kita, bahkan di depan mata kita melalui beragam channel TV. Sarana-sarana informasi, baik melalui beragam radio dan televisi memiliki pengaruh yang sangat berbahaya dalam merusak pendidikan anak.

Hampir semua rumah baik di kota maupun di pelosok desa, mempunyai televisi. Televisi disamping mempunyai sisi positif bagi penontonnya, dia juga mempunyai sisi negatif. Melalui TV kita bisa mendapatkan informasi-informasi yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Kita bisa mengambil pelajaran dari apa yang disajikan oleh stasiun tv baik stasiun tv lokal maupun mancanegara.

Oleh karena itu maraknya pergaulan bebas yang dilakukan oleh anak dibawah umur, salah satunya disebabkan karena anak dibawah umur tersebut menonton acara tv. Trend busana yang seksi, yang katanya gaul, adegan ciuman, pemerkosaan, pembunuhan, kekerasan dalam rumah tangga yang tertuang melalui film dan sinetron merupakan pelajaran yang buruk bagi anak-anak.Acara televisi seperti itu sangat berbahaya. Ia dapat menghancurkan kepribadian dan akhlak anak, sehingga para pemuda menjadi generasi yang labil dan lemah, tidak memiliki kepribadian.

Internet

Zaman sekarang ini, internet juga bisa dibilang sebuah kebutuhan bagi manusia pada umumnya. Melalui internet, seseorang bisa mencari apa yang ingin dia ketahui. Hampir semua informasi disediakan oleh yang namanya internet. Tergantung individu itu sendiri, dia mau mencari yang baik ataupun yang buruk.

Melalui internet seseorang bisa menjalin sebuah hubungan sosial kepada pengguna ataupun user lainnya baik lokal maupun internasional. seseorang juga bisa menyalurkan aspirasi, opini kita kepada banyak orang melalui internet, dan lain sebagainya. Dibalik itu, internet juga mempunyai dampak yang kurang baik. Melalui internet, seseorang bisa menyebarkan isu yang negatif tentang seseorang taupun sekelompok orang, seorang anak bisa menonton film porno, bermain game secara online tanpa memandang waktu, dan lain sebagainya.

Teman dan Sahabat

Teman memiliki peran dan pengaruh besar dalam pendidikan, sebab teman mampu membentuk prinsip dan pemahaman yang tidak bisa dilakukan kedua orang tua. Dan Jika seorang anak yang mempuyai sahabat yang baik maka dia pun akan terbawa baik dan sebaliknya. Oleh sebab itu anak harus bisa membedakan antara teman yang baik dan tidak baik yang dapat merugikan diri sendri, orang tua dan masyarakat. Karena dalam era globalisasi semacam ini pergaulan di kalangan anak remaja sangat bebas.

Penutup

Tantangan terbesar dalam pendidikan anak jaman ini adalah informasi yang rusak dan pengaruh buruk yang diciptakan oleh lingkungan modernitas yang tidak berbasis agama.

Tugas berat para orang tua adalah meyakinkan fungsi keluarga mereka benar-benar aman, nyaman bagi anak-anak mereka. Rumah adalah surga bagi anak, dimana mereka dapat menjadi cerdas, sholeh, dan tentu saja tercukupi lahir dan bathinnya. Padahal mana ada surga yang dibangun di atas keserbakekurangan iman, ilmu dan amal sholeh.

Tugas masyarakat adalah bagaimana menjadi-kan dirinya aman bagi generasi mereka sendiri. Kini yang terjadi kita semua mencemaskan lingkungan kita sendiri. Bahkan kita hampir-hampir tak percaya dengan sekolah kita bahwa mereka mampu menjadi daerah yang aman bagi anak-anak kita.

REFERENSI

Clemes, Harris. 2001. Mengajarkan Disiplin Kepada Anak. Jakarta. Mitra Utama.

http://www.dymash.wordpress.com

http://www.wangmuda.com

www.Google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar