Sebagai materi pembelajaran, Seni dan Budaya perlu di pahami guru agar dapat membawa anak didik ke arah yang tepat. Einer (1972) dan Chapman (1978) mengatakan bahwa arah atau pendekatan seni baik itu seni rupa, seni tari atau seni musik dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yakni seni pendidikan dan pendidikan melalui seni.
Kita mungkin menyadari bahwa pendidikan musik masih di anggap baru. Bagi sebagian masyarakat musik bukan merupakan suatu hal penting, musik hanyalah sekedar pengisi waktu luang, musik hanya hiburan bagi anak. Musik tidak akan memberikan kontribusi penting di masa depan. Musik tidak akan memberikan profesi yang menguntungkan, bahkan di lingkungan sekolah, pendidikan seni musik pun tidak begitu penting.
Banyak guru dan orang tua memandang sebelah mata pendidikan musik. Sehingga apabila anaknya memiliki potensi di bidang musik, hal itu menjadi hal yang kurang luar biasa padahal potensi tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut, pendidikan musik merupakan sarana paling efektif bagi pendidikan kreatifitas. Pendidikan musik juga dapat menjadi sarana pendidikan efektif untuk menyalurkan emosi dan ekspresi anak.
Seni dalam pendidikan sangat penting diberikan kepada anak, seperti seni lukis, menggambar, menyanyi, menari, perlu ditanamkan kepada anak dalam rangka pengembangan dan pelestarian seni di Indonesia. Oleh karena itu, seni selain sebagai pendidikan juga sebagai lembaga yang menaungi kita untuk mewariskan, melestarikan, dan mengembangkan berbagai jenis kesenian yang ada baik lokal maupun mancanegara.
Dengan penekanan pada proses pembelajaran, maka gurupun dapat melaksanakannya. Kekurangan kemampuan guru dalam hal pendidikan seni dapat ditutup dengan penggunaan berbagai media pembelajaran yang memadai, seperti yang telah di paparkan di atas, pendidikan musik khususnya banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan dan keseimbangan rasional, emosional, intelektual, dan kesadaran estetis. Berikut beberapa hasil penelitian yang menjelaskan tentang pengaruh pendidikan seni terhadap anak, diantaranya:
1. Pendidikan musik/pendidikan seni, memudahkan perkembangan anak dalam bahasa dan kecepatan membaca;
2. Aktifitas bermusik/berkesenian membantu perkembangan sikap positif anak terhadap sekolah dan mengurangi tingkat ketidak hadiran di sekolah;
3. Aktifitas bermusik/berkesenian sangat bernilai bagi pengalaman anak dalam berekspresi di sekolah;
4. Keterlibatan dalam kegiatan bermusik/berkesenian secara langsung mempertinggi perkembangan kreatifitas;
5. Pendidikan musik/pendidikan seni memudahkan perkembangan sosial, penyesuaian diri, dan perkembangan intelektual.
Dari penjelasan-penjelasan di atas, pendidikan musik penting bagi anak di masa depan. Pendidikan musik tidak lagi sebagai mata pelajaran tambahan pengisi waktu luang yang sewaktu-waktu bisa saja di hilangkan, atau hanya sekedar pengisi waktu luang bagi anak-anak mengikuti kursus musik.
Referensi
Ahsanuddin, Mohammad. (2006). Media. [online]. Tersedia:http://re-searchengines.com/0106moh.html
(2007). Pendidikan Musik. [online]. Tersedia:http://balipost.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar