PENGARUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN ANAK: PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK
NURUL ISTIQOMAH
0902890, PGSD 1B
PENDAHULUAN
Anak dilahirkan dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara dan pendidik terhadap anak-anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi manusia yang pandai, cerdas, dan berakhlak. Akan tetapi banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa cara mereka mendidik anak-anaknya itu salah sehingga membuat anak merasa tidak diperhatikan, dibatasi kebebasannya, bahkan ada yang merasa tidak disayang oleh orang tuanya. Perasaan-perasaan itulah yang banyak mempengaruhi sikap, persaan, cara berpikir bahkan kecerdasan mereka.
Mengenal bentuk pola asuh orang tua karakteristik kepribadian setiap individu adalah unik dan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan social terkecil, namun memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik dan membentuk kepribadian seorang individu.
KELUARGA SEBAGAI PENGRUH UTAMA DALAM KEHIDUPAN ANAK
Keluarga merupakan faktor utama dan pertama dalam dalam kehidupan anak, tempat dimana ia belajarserta menyatakan diri sebagai makhluk social. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak ( Kartono, 1992).
Peran orang tua sangat berarti terhadap perkembangan dan kecerdasan seorang anak.orang tua adalah orang yang paling utama untuk membangun kepribadian anak sejak dini. Orang tua juga berkewajiban mendidik, merawat, dan membesarkan buah hatinya serta orang tualah yang palinh berjasa dan bertanggung jawab penuh atas perkembangan dalam kehidupan anak-anaknya. Satu lagi peran orang tua yang begitu penting bagi perkembangan seorang anak adlah orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan seorang anak karena ketika pertama kali anak melihat dunia , maka orang tualah orang pertama yang dilihatnya, maka antara orang tua dan anak mempunyai naluri dan perasaan yang peka.
ORANG TUA PENUNJANG TERBESAR UNTUK HIDUP ANAK-ANAK
Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan seorang anak. Dimana hal ini akan menjadi dasar perkembangan anak berikutnya. Karenanya dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak timbuh berkembang optimal. Citra diri senantiasa terkait dengan proses tumbuh kembang anak berdasarkan pola asuh dalam membesarkannya (Daryati R, 2009).
Dengan penjelasan di atas maka orang tualah yang sangat berpengaruh dan bertanggung jawab atas tumbuh kembang serta kecerdasan seorang anak. Jika orang tua mendidik seorang anak dari kecil dengan ilmu dasar yakni ilmu agama yang kokoh dan ilmu-ilmu yang baik lainnya, maka anak akan berkembang dengan baik. Tetapi sebaliknya jika orang tua tidak mengajarkan tentang dasar-dasar agama maka kecerdasan anakpun sering kali tumbuh kurang optimal.
POLA ASUH ORANG TUA
Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuhkembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Potensi jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Sedangkan potensi rohaniah anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual, perasaan dan budipekerti.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bloom ( psikologika, 1999 ) menunjukkan bahwa bintang-bintang olahraga, seni, matematika, musik, yang sukses dididik oleh orang tuanya dengan penuh perhatian, dan selanjutnya didampingi oleh pelatih-pelatih yang profesional. Sebagai contoh adalah bintang cilik yang sedang meroket namanya seperti idola cilik, awalnya mereka dida,pingi oleh orang tuanya untuk mengikuti kontes menyanyi, dan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas cara bernyanyinya ia dididik oleh para professional dibidang tarik suara.
Oleh karena itu, untuk membangun anak-anak generasi penerus bangsa yang cerdas, optimal, dan berbudi luhur maka orang tua harus mengoptinalkan perkembangan kecerdasan anak sejak usia dini.
GENETIK MEMPENGARUHI KECERDASAN
Menurut Santrok (1992) Banyak aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetic menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat diperoleh oleh faktor genetic.
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan. Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Menurut Jensen pengaruh keturunan terhadap kecerdasan sebesar 80%. Kecerdasan memang dipengruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan para ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar sekitar 50%.
Dalam riset di atas membuktikan bahwa faktor lain yang kebanyakan ikut andil dalam membangun kecerdasan seorang anak adalah faktor keturunan dari orang tuanya. Jika seorang anak dilahirkan dari orang tua yang cerdas maka kemungkinan besar anak itu memiliki kecerdasan yang optimal. Sebaliknya jika seorang anak dilahirkan dari orang tua yang memiliki kecerdasan yang sedang atau bahkan di bawah rata-rata, maka kemungkinan besar anak tersebut akan lahir dengan kecerdasan yang kurang optimal pula. Meskipun demikian, banyak faktor eksternal yang dapat mempengruhi kecerdasan seorang anak seperti peran serta orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
PRESTASI ANAK
Prestasi belajar adalah pembuktian tentang keberhasilan dan kesempurnaan belajar seorang anak dalam menerima, menolak serta menilai informasi-infromasi yang dia peroleh dalam proses belajar mengjar di lingkungan sekolahnya. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni kognitaf, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang bulum mampu memeuhi target dalam ketiga criteria tersebut.
PENUTUP
Faktor yang paling mendasar dan pokok dalam menentukan kecerdasan anak adalah keluarga yakni orang tua, meskipun banyak faktor eksternal yakni lingkungan sekitar, maupun teman dalam pergaulan juga ikut berpengruh tetapi peran orang tua sangat besar sebagai penentu kehidupan anak-anaknya.
REFERENSI
Daryati R. 2009. Membentuk Citra Diri yang Baik Melalui Pola Asuh dalam Membesarkan Anak
Dewi, Ismira. 2008. Mengenal Bentuk Pola Asuh Orang Tua
Kartono, Kartini. 1992. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta
Liza, Dr. 2005. Pola Asuh Orang Tua Anak Menurut Psikologi dan Ajaran Rosullah
Nashori, Fuad. 2008. Studi Tentang Profil Pengasuh Orang Tua Anak-anak Berprestasi di Yogyakarta. Yogyakarta
Sumedi, Janti. 2009. “Pengaruh Pola Asuh Anak Terhadap Prestasi Siswa”. [online]. Tersedia: http:// www.google.com. [29 Oktober 2009]
Selasa, 19 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar